Jumat, 19 Desember 2014

Berikan Cintamu Kepada orang Tua

Berikan Cintamu Kepada orang Tua Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

“Cinta orang tua sepanjang masa, cinta anak sepanjang galah.”

Master Cheng Yen pernah berkata,”2 hal yang tidak bisa ditunda adalah beramal dan berbakti kepada orang tua Anda.”

Konon ada sepasang suami istri lansia hidup di pedesaan di daerah terpencil. Sang suami adalah seorang profesor dan mantan dosen yang sudah pensiun 10 tahun lalu. Sejak 10 tahun pula pasangan tersebut hidup di desa, menjalankan aktifitas berkebun, membaca, jalan-jalan, dan seterusnya selalu bersama-sama.

Suatu hari, sang istri tiba-tiba meninggal dunia saat istirahat. Kenyataan tersebut sangat memukul sang profesor. Ia tak pernah menduga akan kehilangan satu-satunya teman hidup yang mencintai dan setia menemani di usia senjanya.

Dua minggu berlalu, tetapi sang profesor mulai bertingkah aneh. Ia membagi-bagikan bunga kepada para tetangga dan mengembalikan semua buku yang pernah ia pinjam. Ia bahkan menemui seorang notaris dan menitipkan surat wasiatnya.

Pada suatu malam, ia menulis surat wasiat lagi. Di hadapannya sudah tersedia sebotol racun yang akan segera ia tenggak agar dapat menyusul cintanya yang sudah pergi mendahului. Belum sempat ia meraih botol racun tersebut, tiba-tiba telponnya berdering.

Dengan terpaksa ia bangun dari tempat duduk dan meraih gagang telpon. D
... baca selengkapnya di Berikan Cintamu Kepada orang Tua Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Sabtu, 25 Oktober 2014

NASIB SEEKOR BURUNG

Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1 - NASIB SEEKOR BURUNGSambil menggenggam seekor burung kecil dalam kepakan tangannya, seorang anak datang menghadap seorang kakek. Kakek ini amat terkenal tidak hanya di daerahnya, tetapi bahkan pula di seluruh pelosok negri. Ia tidak hanya dikenal sebagai seorang yang baik dan cerdas, namun lebih dari itu ia dipandang sebagai seorang yang amat bijaksana. Setiap kali berhadapan dengan persoalan yang paling rumit sekalipun, ia pasti akan mampu keluar dengan ide-ide yang cemerlang. Anak kecil itu berdiri di hadapan kakek tua dan secara saksama memperhatikannya. Dalam hatinya ia berpikir bahwa saat ini akan berakhirlah reputasi bapak tua itu sebagai seorang bijak, karena ia amat yakin bahwa si kakek itu tak akan mampu memberikan jawaban yang memuaskan. Setelah cukup lama memperhatikan kakek itu, dan sambil mengangkat tangannya yang tergenggam, anak itu mengajukan sebuah pertanyaan; “Kakek yang bijaksana; katakanlah kepadaku, apakah burung kecil yang ada dalam genggaman tanganku ini masih hidup atau telah mati?” Anak itu berpikir, kalau dijawab sudah mati, maka ia akan melepaskan burung yang masih hidup dalam genggaman tangannya itu terbang. Sebaliknya, bila dijawab masih hidup maka ia akan meremuk keras burung tersebut hingga mati. Dengan itu pak tua tersebut akan kehilangan nama baiknya. Anak itu semakin tidak sabar menanti, karena kakek tua tersebut tidak segera memberikan jawabannya. Setelah agak lama berpikir, kakek tua itu berkata; “Secara jujur harus aku katakan bahwa aku tak tahu apa....
... baca selengkapnya di Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Jumat, 11 Mei 2012

Studi: Pria Tidak Lebih Pintar dari Wanita


Studi: Pria Tidak Lebih Pintar dari Wanita

Perbedaan gender, tidak mempengaruhi tingkat kecerdasan seseorang.


Pria dan wanita dilahirkan dengan kognitif sama. Hanya
saja, orang tua kerap kali membedakan. Pemikiran inilah yang
berkembang sejak tahun 80-an dan kerap menjadi dasar sebuah pertanyaan. Apa sebenarnya yang membedakan pria dan wanita.

Sebagian besar psikolog percaya bahwa perbedan yang ditunjukkan oleh otak pria dan wanita adalah bawaan. "Kita kerap mebedakan pria dan wanita, tapi ternyata secara biologis mereka pun berbeda," ujar Diane Halpern, seorang profesor psikologi di Claremont McKenna College, yang telah mempelajari perbedaan gender kognitif selama 25 tahun.


Di seluruh kelompok usia, budaya, dan negara, pria cenderung memiliki
keterampilan spesial yang lebih baik dibanding wanita. Sebagai contoh,
pria mampu memutar obyek dalam pikiran mereka sehingga mereka bisa mengimajinasikan keseluruhan objek, baik yang mereka lihat maupun yang mereka bayangkan.
Perbedaan ini telah didokumentasikan pada bayi yang masih berusia 3 bulan. Pria juga diketahui lihai dalam menentukan orientasi sudut dan navigasi.

Sedangkan, wanita cenderung memiliki memori yang lebih besar dengan kefasihan lisan. "Mereka lebih baik dalam mengingat sesuatu hal," ujar Halpern.

Namun, seperti dikutip dari LiveScience, perbedaan keterampilan yang
dimiliki pria dan wanita tak membuat perbedaan tingkat kecerdasan.
"Tidak ada gender yang lebih pintar."

Dalam sebuah penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat dilaporkan
bahwa pria cenderung lebih baik dalam matematika, sedangkan wanita
kerap kali unggul dalam membaca dan menulis.

Wanita pun cenderung lebih baik dalam semua mata pelajaran yang
diajarkan di sekolah. Sedangkan, pria cenderung unggul dalam bidang di luar kurikulum sekolah mereka.

Ketika pria dan wanita diberikan akses yang sama akan pendidikan,
rata-rata, wanita akan cenderung lebih baik dalam membaca dibandingkan pria, dan pria cenderung lebih baik lam tugas yang menuntut kreativitas.

Dan, pertanyaan kembali muncul adalah kalau tidak ada gender yang
lebih pintar, mengapa 90 persen CEO adalah pria dan 90 persen wanita
hanya menjadi sekretaris.

Menurut Halpern, sebagian besar wanita mencari pekerjaan dengan waktu yang fleksibel dan tidak lebih lama dibanding pria dengan alasan agar mereka memiliki waktu untuk mengurus kebutuhan rumah tangga.
Inilah mengapa, jenjang karir kebanyak wanita cenderung lebih pendek
dibandingkan pria yang memiliki tanggung jawab untuk menafkahi
keluarga.

Banyak bidang pekerjaan yang kehilangan wanita berbakat. Dan ternyata, pria pun bisa menjadi pengasuh yang sangat baik.

"Kita tidak bisa memiliki kesetaraan dalam pekerjaan, jika kita tidak
memiliki kesetaraan di rumah," ujarnya.


• VIVAnews