Status Keamanan 21 Gunung Api Di Indonesia Tidak Normal
Jakarta - Berdasarkan pantauan Pusat Mitigasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) ESDM, ada 21 gunung api di Indonesia yang masuk dalam tipe A dan status keamanannya tidak normal.
"Catatan kita ada 18 gunung yang berstatus waspada, 2 siaga dan 1 berstatus awas," kata Kepala Sub Bidang Pengamatan Gunung Berapi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Agus Budianto, Jumat (28/10/2010).
18 Gunung yang berstatus waspada adalah:
1. Gunung Sinabung (Karo, Sumut)
2. Gunung Talang (Solok, Sumbar)
3. Gunung Kaba (Bengkulu)
4. Gunung Kerinci (Jambi)
5. Gunung Anak Krakatau (Lampung)
6. Gunung Papandayan (Garut, Jabar)
7. Gunung Slamet (Jateng)
8. Gunung Bromo (Jatim)
9. Gunung Semeru (Lumajang, Jatim)
10. Gunung Batur (Bali)
11. Gunung Rinjani (Lombok, NTB)
12. Gunung Sangeang Api (Bima, NTB)
13. Gunung Rokatenda (Flores, NTT)
14. Gunung Egon (Sikka, NTT)
15. Gunung Soputan (Minahasa Selatan, Sulut)
16. Gunung Lokon (Tomohon, Sulut)
17. Gunung Gamalama (Ternate, Maluku Utara)
18. Gunung Dukono (Halmahera Utara, Maluku Utara)
Sedangkan 2 Gunung yang berstatus siaga adalah:
1. Gunung Karangetang (Sulut)
2. Gunung Ibu (Halmahera Barat, Maluku Utara)
1 Gunung berstatus awas yakni Gunung Merapi di Sleman, Yogyakarta.
"Ada 21 yang statusnya waspada hingga awas, dari 68 gunung api bertipe A yang kami pantau," sambung Agus.
Gunung tipe A adalah gunung yang pernah bererupsi sekurang-kurangnya satu kali sesudah tahun 1600. Sedangkan gunung tipe B adalah gunung yang sesudah tahun 1600 tidak lagi mengalami erupsi. Gunung tipe C adalah gunung berapi yang erupsinya tidak diketahui dalam sejarah manusia, atau tidak ada catatan letusannya.
"Ini kami sampaikan agar masyarakat lebih waspada, karena gunung-gunung itu sering didaki, juga sering untuk jalan-jalan, banyak aktivitas warganya. Dengan pemberitahuan ini agar diperhatikan jika ada hembusan panas," lanjut Agus.
Status bahaya level I atau aktif normal artinya berdasarkan pengamatan visual, kegempaan dan gejala vulkanik lainnya tidak memperlihatkan adanya kelainan. Level II atau waspada berarti ada peningkatan kegiatan berupa kelainan yang tampak secara visual atau hasil pemeriksaan kawah, kegempaan dan gejala vulkanik lainnya.
Di level III atau siaga, terjadi peningkatan pengamatan kawah secara visual, kegempaan dan metide lain yang saling mendukung. Sedangkan level 4 atau awas, letusan awal mulai terjadi berupa abu/ asap. Hal ini akan diikuti letusan utama. (DTC/NR)
Popular Posts
-
Kesehatan pada dasarnya tidak dimiliki oleh setiap orang, namun demikian banyak manusia dalam menghabiskan aktifitas hidupnya tidak mau...
-
Komunitas Motor KASKUS Komunitas KASKUS Bangkitkan Balap Motor Tanah Air SPORTKU.COM - Untuk ke-tiga kalinya, komunitas terbesar di Indones...
-
Share 5 TEMPAT SEKS KILAT UNTUK YG SIBUK Sebagian besar pasangan setuju bahwa quick seks bisa menjadi jawaban menyenangkan dalam uru...
-
REPUBLIKA.CO.ID,LONDON--Penyebab tenggelamnya kapal Titanic yang terjadi pada 1912 silam ternyata akibat kesalahan kemudi. Kapal pesia...
-
Kiamat. Kiamat. Kiamat … !!! Hewan – Hewan Aneh Mulai Bermunculan. Ditemukan, Buaya ‘Menyamar’ Jadi Kura-kura Sebelumnya di Canada ditemukan...
Categories
Total Pengunjung Hari ini
Popular Posts
-
Toolkit pembuat aplikasi bervirus tersebut marak beredar di internet. Seiring dengan semakin besarnya jumlah pengguna Facebook dari seluruh...
-
Share TRIK GRATIS H ASILKAN UANG $100 000/bulan JIKA ANDA ANGGAP SAYA OMONG K OSONG, SILAHKAN TUTUP WEB INI DAN ANDA LANJUTKAN AKTIFITA...
-
Share Setelah miliaran tahun berlalu, Matahari kini dimiliki seorang wanita. Wanita asal Spanyol ini telah mendaftarkan Matahari pada k...
-
Beberapa waktu lalu, Facebook mengenalkan adanya Facebook Zero dengan alamat 0.facebook.com yang menjanjikan akses Facebook dari perangkat...
-
Share JAKARTA, KOMPAS.com — Produsen gelang karet berhologram Power Balance meminta konsumen yang tidak merasakan manfaat positif dari produ...