Jumat, 06 Januari 2012

Ditemukan Efek Jangka Pendek dari Rokok Elektrik

Jakarta, Rokok elektrik selama ini dipasarkan sebagai alternatif yang lebih aman. Tapi studi menemukan bukti rokok elektrik ini bisa menyebabkan perubahan dalam saluran udara penggunanya dalam waktu cepat.

Peneliti menemukan setelah 5 menit menggunakan rokok elektrik, pengguna menunjukkan tanda-tanda penyempitan saluran napas yang diukur oleh beberapa jenis tes pernapasan dan peradangan. Hasil studi ini dilaporkan dalam jurnal Chest.
img
"Ini adalah bukti pertama yang menunjukkan bahwa 1 rokok elektrik bisa menyebabkan efek fisiologis akut dalam waktu yang sangat cepat," ujar ketua studi Constantine I. Vardavas dari Center for Global Tobacco Control di Harvard School of Public Health, seperti dikutip dari Reuters, Jumat (6/1/2012).

Dalam studi baru ini, Vardavas dan rekan di Athena melibatkan 30 orang sehat yang mengisap rokok elektrik untuk melihat apakah rokok ini mempengaruhi saluran udara dari penggunanya.

Ternyata dalam jangka waktu pendek, rokok ini sudah menimbulkan efek dan diperkirakan dalam jangka panjang bisa menyebabkan penyakit paru-paru seperti emfisema atau kanker. Namun penelitian mengenai efek jangka panjang ini masih tetap diperlukan.

"Jika rokok elektrik memberikan efek pada saluran napas hanya beberapa menit setelah digunakan, maka timbul kekhawatiran bagaimana jika penggunaannya berulang dari waktu ke waktu. Jadi, jika ada klaim rokok ini tidak memiliki efek kesehatan, maka itu tidak benar," ungkapnya.

Vardavas sendiri belum mengetahui dengan pasti mengapa rokok elektrik bisa meningkatkan penyempitan saluran napas. Kemungkinan ada 1 atau lebih bahan dalam rokok tersebut yang menyebabkan kondisi ini, meski belum diketahui bahan apa itu.

"Jika ada orang yang mencoba berhenti merokok dengan menggunakan rokok elektrik, maka akan ada efek jangka pendek yang muncul setiap kali menggunakan rokok elektrik," ujar Vardavas.

Rokok elektrik atau dikenal dengan 'e-cigarettes' menggunakan perangkat tenaga baterai yang memungkinkan penggunanya untuk menghirup nikotin cair yang menguap dan bukan asap tembakau. Rokok ini diklaim memperbaiki ekspos dari nikotin terhadap dirinya sendiri atau orang lain.

Meski begitu beberapa ilmuan memperingatkan bahwa masih terlalu banyak pertanyaan yang harus dijawab mengenai keamanan dari produk ini, seperti halnya ada kemungkinan mengandung bahan-bahan yang belum diketahui keamanannya.
sumber: detik.com