Bunglon mungil itu diambil di Amber Mountain Park Madagaskar, oleh fotografer satwa liar asal Inggris Will Burrard-Lucas. Ia dan saudaranya, Matt baru saja duduk untuk makan siang saat mata mereka melihat makhluk itu.
“Ini sangat menakjubkan untuk melihat hewan itu, karena sangat kecil dan sulit menemukannya jika dicari sendiri. Namun, kami beruntung bersama penduduk lokal Antonio yang tahu di mana mencarinya,” kata Will, 27 tahun, asal London, Inggris.
Madagaskar memang terkenal sebagai surga bagi makhluk mini karena pulau itu memang memiliki ekosistem yang unik. Meskipun berada di kawasan yang luas, tempat tersebut hanya mampu menyediakan ekosistem kecil sehinga sulit bagi spesies besar dan predator raksasa untuk menjangkaunya.
Bunglon Brookesia mungkin tidak sebanyak saudara mereka yang lebih besar di mana mampu berubah warna sesukanya. Namun, makhluk kecil itu tetap terampil dalam seni kamuflase.
Binatang yang ditemukan hidup liar di atara daun dan rumput kawasan hutan hujan, bunglon ini mampu menipu para predator dengan menyamarkan diri sebagai daun kering.
Hebatnya, lidah mereka lebih panjang daripada seluruh tubuh. Ini memungkinkan mereka memakan berbagai serangga kecil dari jangkrik kecil hingga ngengat atau malah laba-laba dan belalang.
Sayangnya, bunglon tersebut dalam posisi terancam karena banyak penangkapan ilegal untuk diperdagangkan sebagai hewan peliharaan atau habitat yang hilang.
Ahli antropologi dan paleontologi selalu tertarik dengan hewan yang berada di Madagaskar. Tempat tersebut memiliki banyak spesies hewan yang unik di bandingkan kawasan lain, kecuali Australia yang 13 kali lebih besar. Populasi pulau itu termasuk 70 jenis lemur dan 90% jenis mamalia, amfibi dan reptil.